Universitas Nusa Cendana (Undana) menggelar acara penerimaan mahasiswa yang telah berlaga pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) XVII Padang yang berlangsung sejak tanggal 17-26 November 2022 lalu.
Acara penerimaan para atlet yang notabene mahasiswa Undana itu dilakukan di Ruang Teater Rektorat Undana, Selasa (6/12/2022) siang.
Pada kesempatan itu, pihak Undana memberi penghargaan atau total bonus sebesar Rp 43 juta kepada mahasiswa yang berhasil meraih medali pada POMNas.
Penyerahan bonus tersebut dilakukan secara simbolis kepada masing-masing mahasiswa oleh pimpinan Undana, antara lain Rektor Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc, Wakil Rektor (WR) Bidang Umum dan Keuangan, Ir. Jalaludin, M.Si, WR Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Siprianus Suban Garak, M.Sc dan WR Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi, Dr. Jefri S. Bale, ST., M.Eng, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dr. Malkisedek Taneo, M.Si dan Dekan Fakultas Sains dan Teknik (FST), Prof. Philipi de Rosari, M.Si., Ph. D.
Total Rp 43 juta tersebut dibagi kepada masing-masin mahasiswa, yakni Rp 15 juta dihadiahkan kepada Devita Lodia Bakun (Mahasiswi Semester IX Prodi PJKR, FKIP Undana) peraih 2 (dua) emas, pada kategori 10.000 meter putri dan 5.000 meter putri pada Cabor Atletik, Rp 10 juta diberikan kepada Muhammad Zaki Z. Prasong (Mahasiswa Semester VII Prodi PJKR FKIP Undana) peraih emas kelas B putra pada Cabor Pencak Silat, Rp 10 juta dihadiahkan kepada Marcelino V. Fallo (Mahasiswa Semester V Prodi PJKR, FKIP Undana) peraih 2 perak pada kategori 10.000 meter putra dan 5.000 meter putra pada Cabor Atletik, Rp 5 juta diberikan kepada Juwita S. Koi (Mahasiswi Semeter III Prodi Manajemen FEB Undana) peraih perak kategori 800 meter putri pada Cabor Atletik, dan Rp 3 juta diberikan kepada Frengki Kapoteng (Mahasiswa Semester V Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Undana) peraih perunggu kategori 1.500 putra pada Cabor Atletik.

Rektor Undana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur dan kebanggaannya terhadap perjuangan mahasiswa Undana, yang berhasil menyumbangkan medali.
“Prestasi ini tidak saja membanggakan diri sendiri, tetapi seluruh civitas akademika Undana ikut bangga dan bersuka cita dengan prestasi adik-adik,” ujar Rektor Undana sumringah.
Ia meminta agar mahasiswa tidak melihat jumlah bonus yang diberikan, tetapi yang paling penting adalah bentuk perhatian pimpinan Undana terhadap prestasi yang ditorehkan mahasiswa. “Semoga dengan perhatian ini, mahasiswa Undana bisa meningkatkan prestasi, tidak saja di kancah nasional tetapi internasional,” harapnya.
Rektor Undana pada kesempatan tersebut memohon maaf atas ketidakhadiran dirinya secara langsung di Padang untuk memberikan dukungan kepada para mahasiswa Undana. Hal tersebut, sebut Dr. Maxs karena jadwal dan aktivitas kerjanya yang padat.
Meski demikian, ungkap Rektor Undana, mahasiswa telah membuktikan kemampuan dalam hal olahraga di kancah nasional.
“Dengan jadwal yang padat saya tidak bisa pergi ke Padang untuk memberikan dukungan kepada adik-adik, tetapi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Sipri sudah pergi untuk memberi dukungan dan adik-adik sudah membuktikan kemampuan olahraga di kancah nasional,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada mahasiswa yang telah berjuang mempertahankan prestasi olahraga khususnya pada Cabor atletik dan pencak silat yang dianggap sebagai olahraga unggulan NTT.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pelatih dan pembina yang telah berjuang membawa para atlet untuk meraih hasil terbaik.
Lebih lanjut, Rektor Undana juga memohon maaf jika belum memberikan perhatian secara maksimal. “Ke depan mudah-mudahan kami bisa memberikan perhatian terbaik sebagai bentuk komitmen kami terhadap para atlet mahasiswa,” pungkasnya.
WR III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, yang adalah Ketua Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) NTT, Dr. Siprianus Suban Garak, M.Sc pada kesempatan itu menambahkan bahwa mahasiswa yang mengikuti POMNas ini merupakan atlet yang direkomendasi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTT kepada BAPOMI NTT.
Sehingga, kelas pada cabang olahraga (cabor) tertentu hanya bisa diikuti oleh satu atlet. Misalnya, jika atlet Pencak Silat kelas B adalah mahasiswa Undana, maka mahasiswa dari Perguruan Tinggi lain tidak bisa mengisi kelas tersebut. “Itulah mengapa tahun ini atlet yang dikirim sangat sedikit,” ujarnya.
Ketua BAPOMI NTT menjelaskan, aturan POMNas kali ini agak berbeda, karena panitia sudah memperbolehkan atlet Pelatnas untuk ikut bertanding. Hal itu membuat para atlet kita sulit bersaing. Hal itu, sebut WR III Undana terlihat pada Cabor Futsal. Meski demikian, prestasi mahasiswa Undana patut diapresiasi. (rfl)
FOTO-FOTO






Undana Berdampak,…terima kasih bapak Rektor ( Dr.Max SanamI ) dan Wakil Rektor yang begitu hebat dalam memaju Undana terutama dalam bidang TRI Dharma PT, sukses dan sehat , TYm