Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana), Dr. Maxs U. E. Sanam, M.Sc resmi melepas 284 mahasiswa peserta Modul Nusantara Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 Inbound asal 102 universitas yang tersebar di seluruh Indonesia.
Acara pelepasan tersebut dilaksanakan usai para mahasiswa melaksanakan kegiatan belajar di kampus Undana, maupun belajar di sejumlah tempat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tentang kebudayaan, keragaman hingga toleransi.
Malam pentas seni dan pelepasan mahasiswa Modul Nusantara PMM 2 Inbound Undana berlangsung meriah. Mahasiswa PMM, dosen, dan Liaison Officer (LO) ikut ambil bagian dalam fashion show dengan ragam pakaian adat asal seluruh wilayah di Indonesia yang berlangsung di Gedung Graha Cendana, Kamis (2/12/2022) malam.

Rektor Undana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc dalam sambutannya mengaku senang dan bangga atas kehadiran para mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia untuk mengikuti PMM selama kurang lebih 5 (lima) bulan di Undana, khususnya dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), umumnya. Kehadiran para mahasiswa tersebut, kata Rektor Undana, merupakan kesempatan yang luar biasa untuk belajar tentang kehidupan masyarakat NTT, mulai dari adat istiadat, keberagaman hingga toleransi.
Rektor Undana bahkan membandingkan pendidikan di zamannya dengan pendidikan saat ini. Menurutnya, transformasi pendidikan saat ini sangat memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk belajar di seluruh Indonesia.
“Saya sedikit iri karena di zaman saya tidak ada program seperti ini. Meski begitu, saya memiliki pengalaman belajar sewaktu Kelas II SMA. Saat itu, saya termasuk 20 pelajar NTT, yang dikirim ke Solo untuk pertukaran pelajar di SMA N 6 Solo,” ujarnya.

Rektor Undana pada kesempatan itu mengisahkan kehidupannya kala di Solo. “Kami belajar banyak di sana, termasuk soal budaya dan toleransi,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia juga berharap agar para mahasiswa PMM2 juga bisa menjadi pemberita yang baik untuk menyampaikan kepada keluarga, kampus dan daerah di mana mahasiswa berasal.
“Jadilah pemberita yang baik untuk menceritakan hal-hal baik yang diperoleh selama kurang lebi 5 bulan di Kupang bahkan di NTT,” kata Rektor Undana.
Ia menjelaskan, dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka saat ini, belajar tidak hanya dilakukan di ruang-ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan. Namun, belajar juga bisa dilakukan di dunia usaha, pemerintah bahkan di tengah masyarakat.
“Kami ikut gembira dan bersyukur adik-adik bisa membawa pulang hal-hal positif dari Kupang – NTT,” ujarnya.
Terkait dengan anggaran untuk pelaksanaan PMM2, Rektor Undana menjelaskan, saat ini masih dikelola langsung oleh pihak Kementerian Keuangan maupun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Oleh karena itu, ia juga berterima kasih kepada para dosen Modul Nusantara PMM 2 dan semua pihak yang telah berkontribusi menyukseskan PMM2 Inbound Undana.
Person In Charge (PIC) PMM2, Dr. Rolland E. Fanggidae, MM dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh dosen Modul Nusantara PMM2 Undana. “Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerelaan kita semua untuk terlibat dalam PMM2 Inbound Undana,” ujarnya.
Ia menjelaskan, hingga akhir kegiatan, total mahasiswa PMM2 Inbound Undana sebanyak 284 orang dari 102 universitas dari seluruh Indonesia.
Total mahasiswa tersebut, ungkap Dr. Rolland, sebelumnya terbagi dalam 15 (lima belas) kelompok Modul Nusantara yang diasuh Dosen Modul Nusantara didampingi LO.
Selama kegiatan Modul Nusantara, jelas PIC PMM2 Undana, banyak mahasiswa yang sudah belajar tentang keragaman dan toleransi di NTT.
“Bahkan mereka sudah mengunjungi beberapa pulau dan kabupaten di NTT, mulai dari Pulau Rote, Flores, Alor, Sumba, Sabu, Semau, hingga di daratan Timor,” ujarnya disambut tepuk tangan para mahasiswa PMM2.

PIC PMM2 Undana, Dr. Rolland E. Fanggidae, MM.
Ia berharap, setelah kegiatan Modul Nusantara berakhir, dapat mengubah persepsi para mahasiswa tentang NTT. “Setelah dari sini teman-teman dapatkan hal banyak karena teman-teman juga telah berkunjung ke berbagai tempat di NTT, dan bergabung dalam pembelajaran di semua Program Studi di Undana,” ujarnya.
Menurutnya, pembelajaran Modul Nusantara juga sangat fleksibel karena disesuaikan dengan masukan dari peserta Modul Nusantara.
“Ada mahasiswa PMM yang minta kembali Januari, karena ada yang belum belajar lahan kering kepulauan, bahkan ada yang akhirnya menemukan cinta di NTT,” ujarnya.
Sementara itu, Dosen Modul Nusantara, Kristomus Boimau, ST., MT mengungkapkan keberhasilan PMM2 Undana tidak terlepas dari dukungan pimpinan Undana, dalam hal ini Rektor Undana, dan para wakil rektor.
Ia menjelaskan, hingga akhir pelaksanaan kegiatan, 15 kelompok PMM telah melaksanakan 25 kegiatan, yang pada intinya belajar tentang keragaman, budaya, dan toleransi di NTT. “Jadi setelah ini adik-adik mahasiswa sudah tahu NTT itu Nusa Terindah Toleransi,” ujarnya.
Ia berharap dukungan yang sama juga akan ditunjukkan pimpinan Undana pada kegiatan Modul Nusantara pada tahun-tahun mendatang. “Meski anggaran kita belum semuanya cair. Namun kegiatan PMM2 bisa dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Usai pelepasan ini, sebut Wakil Dekan II Fakultas Sains dan Teknik Undana bahwa mahasiswa akan dilepas per kloter melalui moda transportasi udara, yakni pada tanggal 13, 16 dan 23 Desember 2022. (rfl)
woo keren Undana keren…..UNDANA BERDAMPAK…