Rektor Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc kembali melantik 4 (empat) pejabat di lingkungan Universitas Nusa Cendana (Undana). Empat pejabat baru itu menduduki sejumlah jabatan strategis di tingkat fakultas.
Pejabat yang diambil sumpah dan dilantik adalah Wakil Dekan (WD) Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Fakultas Sains dan Teknik (FST), Dr. Dra. Maria Agustina Klenden, M.Sc, WD Bidang Umum dan Keuangan FST, Kristomus Boimau, ST., MT, WD Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Indra Yohanes Kiling, S.Psi., MA., Ph.D dan WD Bidang Umum dan Keuangan FKM, Dr. Marlyn Susanti Junias, ST., M.Kes.
Acara pengmbilan sumpah dan pelantikan pejabat dilakukan di Aula Rektorat Undana, Selasa (1/11/2022)
Dalam sambutannya, Rektor Dr. Maxs mengajak 4 pejabat baru agar menggunakan pendekatan hati dalam memimpin. Sebab, dalam menggerakkan orang yang dipimpin, Rektor katakan, tidak bisa menggunakan pendekatan brain atau pengetahuan. Sebab, para akademisi di perguruan tinggi semuanya adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan dan kompetensi. Karena itu, dalam menggerakkan orang lain, hal yang perlu digunakan pemimpin adalah dengan pendekatan hati.
Ia mengaku, pelantikan tersebut dilakukan berdasarkan kompetensi yang dimiliki pejabat. “Pelantikan ini sudah sesuai dengan kompetensi. Sebenarnya, dekan yang paling mengetahui kompetensi para wakil dekannya. Dan, saya serahkan sepenuhnya kepada dekan melalui senat fakultas. Sehingga kalau para wakil dekan kurang ‘mantap’ maka jangan salahkan rektor,” ungkap Rektor.

Ia juga menegaskan, menjadi pimpinan harus mampu dan loyal terhadap atasan.
“Saya harapkan loyalitas tegak lurus. Tidak berarti hal yang salah juga kita loyal. Kalau ada hal yang keliru kita gunakan cara kita, bukan dengan cara-cara lain seperti melalui media sosial; postingan facebook dan lain-lain,” ujar Dr. Maxs.
Salah satu hal penting yang harus dimiliki pimpinan adalah mendahulukan kepentingan institusi ketimbang kepentingan dirinya. “Saya pernah membaca sebuah buku, resumenya kira-kira begini leader eat last, atau pemimpin yang makan paling terakhir. Dalam memimpin institusi berarti mengajak orang bersama-sama mengerjakan visi dan tujuan universitas,” papar Dr. Maxs.
Rektor bahkan agak menyesali, pemberian remunerasi kepada dosen dan pegawai, ternyata tidak cukup membuat orang untuk loyal.
“Mari ciptakan lingkungan kampus yang sehat, menyenangkan, dan penuh kehangatan supaya bisa menggerakan semua orang untuk memberi diri dan berkontribusi terhadap kampus,” ajaknya. Selain itu, untuk mengajak orang lain, menurut Rektor Undana, hal yang tak kalah penting adalah menciptakan para loyalis bukan followers (pengikut). Sebab, followers bisa hilang pada saat tertentu, tetapi para loyalis akan tetap setia dan berjuang memajukan institusi.
Pada akhir sambutannya, ia menyampaikan selamat kepada para pejabat yang baru dilantik, juga ucapan terima kasih atas pengabdian pejabat sebelumnya. (rfl)